Tiga tahun berlalu, dan di pertengahan tahun 2022, komunikasi kami kembali terjalin. Kali ini lebih intens, lebih dalam, dan lebih hangat. Dari obrolan ringan hingga percakapan panjang yang membuat hati bergetar, kami akhirnya memutuskan untuk menjalani hubungan yang lebih dari sekadar teman. Kami memilih untuk saling menemani, saling mendukung, dan saling mencintai. Tahun demi tahun kami lewati bersama, dengan segala suka dan duka. Ada momen ketika dunia terasa begitu berat, namun selalu ada tangan yang menggenggam erat dan berkata, “Kita bisa lewati ini bersama.” Dari situlah kami tahu, bahwa kami bukan hanya pasangan, tapi juga sahabat sejati.

Hingga di awal tahun 2025, di suatu sore yang tenang, ia mengucapkan pertanyaan yang membuat hati bergetar: “Maukah kamu menjadi teman hidupku selamanya?” Dengan air mata bahagia dan hati yang penuh syukur, aku menjawab, “Ya.” Kini, kami mengundang Anda untuk menjadi saksi dari hari istimewa kami, saat dua hati yang pernah terpisah akhirnya dipersatukan dalam ikatan suci pernikahan.